Total Tayangan Halaman

Selasa, 30 Oktober 2012

PT. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)

I. DESKRIPSI SINGKAT PERUSAHAAN PT.Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) didirikan pada tahun 1985 sebagai salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen berkualitas, termasuk produk semen khusus. Indocement mengoperasikan 12 pabrik secara terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jumlah karyawan 5.858 karyawan dan memproduksi Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC) dan Semen Ordinary Portland (OPC) Tipe I, Tipe II dan Tipe V. Seluruh produk Indocement memenuhi spesifikasi industri Standar Nasional Indonesia (SNI), American Standard (ASTM), American Petroleum Institute (API) maupun European Standard (EN197-1). Produk-produk dipasarkan dengan merek dagang "Tiga Roda". Visi Indocement menjadi pemimpin pasar semen yang berkualitas dan pemain penting di bidang beton siap-pakai di dalam negeri. Misi Indocement adalah berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan. Melalui penggabungan dari 10 perusahaan terkait pada tahun 2005, perusahaan telah memperluas portofolio bisnis menjadi penambangan agregat, penambangan trass, pengelolaan terminal semen, jasa tambang tanah liat & batu kapur, dan mengelola kawasan industri yang terletak di sekitar Kompleks Pabrik Citeureup. PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk membagi unit bisnis dalam portofolio menjadi 2 segmen usaha. 1. Large Scale Integrated Development Suatu fasilitas terintegrasi yang menyatukan lokasi penambangan agregat dan kawasan industri semen yang dilengkapi dengan teknologi hijau yaitu terdapat penggunaan bahan bakar fosil dalam produksi PCC telah berdampak pada penurunan kebutuhan energi maupun emisi CO2 dsn pengembangan sistem pengolahan akternatif yang berhasil diaplikasikan di kawasan pabrik Palimanan yang mendapat Peringkat Hijau oleh PROPER hasil prakarsa Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia untuk mendorong kinerja manajemen lingkungan di kalangan perusahaan. 2. Portfolio Management Indocement menawarkan berbagai diversifikasi produk semen yang dijual dengan merek “Tiga Roda” termasuk Portland Composite Cement (PCC), Ordinary Portland Cement (Tipe I, Tipe II dan Tipe V), Oil Well Cement, Semen Putih dan Mortar TR30 Putih. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebagai salah satu produsen semen di Indonesia, memiliki 3 SBU (Strategic Bisnis Units) berdasarkan produk, yaitu Semen, Beton Siap Pakai dan Agregat. II. ANALISIS RISIKO SAHAM PERUSAHAAN DAN SAHAM PASAR Risiko saham dan pasar dihitung dengan melakukan analisis terhadap return saham INTP dan return harian pasar IHSG dengan metode regresi (Data Analysis). Beta saham mengukur kepekaan atau sensitivitas dari pergerakan return sekuritas yang disebabkan oleh pergerakan return pasar yang merupakan ukuran dari systematic risk. Mengetahui beta saham merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas tersebut. Mengetahui beta saham sama dengan mengetahui resiko pasar yang tidak mungkin dihilangkan dengan diversifikasi. Beta saham dapat dihitung dengan menggunakan analisis regresi yang memasukkan return saham sebagai variabel dependent dan return pasar sebagai variabel independent. Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series akan menghasilkan koefisien Beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama masa periode observasi. 1. PERHITUNGAN RETURN SAHAM DAN PASAR Dalam analisis beta saham Indocement Tunggal Prakasa (INTP), return saham harian INTP berdasarkan harga penutupan dibandingkan dengan return pasar harian dari IHSG dari tanggal 1 Januari 2010 – 19 Oktober 2012. Perhitungan return saham dilakukan dengan menggunakan persamaan :
Perhitungan return pasar dilakukan dengan menggunakan persamaan:
Dari hasil pengolahan data return saham INTP dan return pasar IHSG dari 1 Januari 2010 – 19 Oktober 2012 diperoleh: Posisi tertinggi return harga saham INTP : 0,555186305 Posisi tertinggi return pasar IHSG : 0,072653652 Posisi terendah return harga saham INTP : -0,330832802 Posisi terendah return pasar IHSG : -0,088803486 Standar Deviasi return harga saham INTP : 0,034265604 Standar Deviasi return pasar IHSG : 0,012635808 Rerata return harga saham INTP : 0,001249162 Rerata return pasar IHSG : 0,000838065 (data terlampir) Data perhitungan diatas menunjukkan bahwa mean atau rerata dari return saham harian INTP lebih tinggi dari rerata return pasar IHSG. Adanya indikasi pergerakan return saham lebih besar dari pergerakan return pasar. Selanjutnya untuk menghitung seberapa besar risiko pasar atau systematic risk yang dihadapi INTP dilakukan analisis beta saham dengan metode regresi. Grafik Pergerakan Return Saham INTP
Regression Analysis
Dari hasil output regresi tersebut kita dapat merumuskan persamaan : Y=α + βx Dimana, Y= return saham INTP α = konstanta β = nilai beta saham (mencerminkan resiko pasar) x = return pasar IHSG maka dibentuk sebuah persamaan : R INTP= -0,0000330760 + 1,529859334 R IHSG ANALISIS Beta saham memiliki nilai negatif , menggambarkan bahwa ada hubungan yang negatif antara return saham harian INTP dengan return pasar IHSG. Artinya apabila return pasar IHSG naik, return saham INTP akan turun. Misalnya harga pasar keseluruhan naik atau turun 1 % maka harga saham akan turun atau naik sebesar 1,5298 %. Apabila koefisien beta saham <1, artinya pergerakan return saham lebih kecil dari pergerakan return pasar. Hal ini menunjukkan tingkat resiko pasar yang relatif rendah. Dengan demikian tingkat pengembaliannya juga rendah. Hal ini dapat dikarenakan Indocement bergerak tidak hanya dalam satu aset bisnis saja melainkan ada diversifikasi produk sehingga ketika ada kerugian yang terjadi dalam salah satu produk tersebut, maka diharapkan bisa dikompensasi oleh keuntungan dari aset lainnya. Oleh karena itu investasi saham INTP lebih cocok untuk jenis investor yang cenderung menyebar eksposur yang dimiliki sehingga tidak terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur saja (diversification risk). 2. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM DAN RETURN PASAR Berdasarkan perhitungan inventori turnover didapatkan bahwa inventory turnover PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk sebesar 5.68 hari pada tahun 2011. Ini berarti lebih cepat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 8.605 hari pada tahun 2010. Rata-rata pergerakan saham harian PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk pada tahun 2010 memiliki nominal sebesar 12.000 hingga 13.000 rupiah. Sedangkan pada tahun 2011, mulai menunjukkan peningkatan yaitu bergerak sekitar 15.000-16.000 rupiah. Hal ini mempengaruhi banyaknya investor yang menanamkan modalnya di PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk.Pada tahun 2011 permintaan tahunan cenderung meningkat dikarenakan semakin berkembangnya kawasan industri semen dan properti yang mempengaruhi peningkatan permintaan dan penjualan dari produk PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk. Pada tahun 2007, industri semen kembali bangkit seiring turunnya inflasi dan suku bunga pinjaman.Membaiknya kondisi ini juga ditopang oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal serta pembangunan infrastruktur dan pengembangan sarana komersial. 3. ANALISIS RESIKO BISNIS PERUSAHAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Pada tahun 2011, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengalami peningkatan permintaan semen di seluruh Indonesia namun perusahaan mengalami kendala dalam hal transportasi yaitu pengiriman armada truk yang terhambat dari Jepang akibat bencana Tsunami. Namun perusahaan tetap bisa memenuhi permintaan masyarakat. Pada tahun 2008, Krisis ekonomi Global mempengaruhi penjualan produk di segala bidang terutama yang berorientasi ekspor. Termasuk Industri semen yang juga mengalami penurunan penjualan. Hal ini membuat harga saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga mengalami penurunan. Penjualan ekspor klinker menurun 44,7% sedangkan ekspor semen hanya meningkat 4,1%. Hal ini merupakan konsekuensi dari keputusan Indocement untuk memprioritaskan pasokan pasar domestik. Kenaikan biaya energi, terutama untuk bahan bakar dan batubara, merupakan tantangan terbesar Indocement untuk mewujudkan tujuan sebagai produsen semen dengan biaya terendah di Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, Indocement telah melakukan pengendalian biaya secara ketat terhadap seluruh pabriknya, dan akan terus berlanjut menjadi faktor utama yang menopang tujuan jangka panjang dalam mencapai keunggulan operasional. III. ANALISIS BCG MATRIX Indocement Tunggal Prakarsa Tbkmemiliki 6 produk yang memiliki market share danpertumbuhan yang berbeda-beda. Berdasarkanmatriks BCG, produk-produktersebutdiklasifikasikandalamkuadran-kuadran:
Dari sisi internal diketahui bahwa Semen, Beton Siap Pakai dan Agregat merupakan SBU (Strategic Bisnis Units) berdasarkan produk milik INTP. Semen, termasuk dalam kategori Cash Cow berdasarkan data volume penjualan dan dari pertumbuhan pangsa pasarnya yang mengalami peningkatan serta mampu bersaing dan menjadi pemimpin pasar. Beton Siap Pakai dan Agregat, merupakan nilai tambah produk INTP. Termasuk dalam kategori Question Mark, karena pertumbuhan pangsa pasar masih dalam tahap bertumbuh. Jika produk Beton Siap Pakai dan Agregat dapat dikelola dengan baik, maka dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk ke depannya. Dilihat dari sisi eksternal Indocement secara signifikan berhasil meningkatkan pangsa pasarnya hingga 31,5% pada 2011. Dengan permintaan lebih tinggi dibandingkan dengan 2011, Indocement berharap dapat meningkatkan pangsa pasarnya selama 2012. Perseroan juga memahami bahwa pasar akan semakin kompetitif seiring dengan pertambahan kapasitas produksi industri semen. Untuk itu, strategi jangka panjang Indocement adalah berkembang bersama pasar dengan tetap menjaga standar kualitas tinggi produknya sedangkan market share yang dimiliki oleh Holcim, kinerja Usaha Pasar terbesar di Indonesia, Pulau Jawa, mengalami peningkatan konsumsi semen amat pesat sepanjang tahun 2011 - naik 21 persen menjadi 26,5 juta ton, di atas pertumbuhan nasional sebesar 18 persen menjadi 48 juta ton. Penetrasi ke pasar dilakukan Holcim dengan lebih baik, dan berhasil menaikkan pangsa di tingkat nasional dari 13,6 persen menjadi 15,5 persen. Di Pulau Jawa, pangsa pasar Holcim meningkat dari 19 persen menjadi 21 persen. Dilihat dari data yang kami peroleh dari literatur Annual Report tahun 2011 yaitu AR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT. Holcim Indonesia Tbk, market share tertinggi dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yaitu sebesar 31,5% artinya bahwa PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan market leader di dalam Industri semen di Indonesia, dibandingkan dengan PT.Holcim Indonesia,Tbk maupun perusahaan semen yang lain. IV. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan Beta saham memiliki nilai negatif , menggambarkan bahwa ada hubungan yang negatif antara return saham harian INTP dengan return pasar IHSG. Artinya apabila return pasar IHSG naik, return saham INTP akan turun. Hal ini dapat dikarenakan Indocement bergerak tidak hanya dalam satu aset bisnis saja melainkan ada diversifikasi produk. Berdasarkan produk milik INTP. Semen, termasuk dalam kategori Cash Cow, dimana pertumbuhannya rendah dan pangsa pasarnya tinggi. Karena sudah ada di tahap maturity. Sedangkan Beton Siap Pakai dan Agregat, merupakan nilai tambah produk INTP. Termasuk dalam kategori Question Mark, karena pertumbuhan pangsa pasar masih dalam tahap bertumbuh. DAFTAR PUSTAKA Wikipedia.co.id. 2012. Semen. (online). http://id.wikipedia.org/wiki/Semen Tribunnews.com. 2012. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencetak pertumbuhan penjualan semen tertinggi di semester I-2012. (online). http://populerkan.blogspot.com/2011/06/indeks-harga-saham.html (diakses 25/10/2012) Indocement.co.id. 2012. Indocement Heilderberg Cement Group (online). http://www.indocement.co.id/ (diakses 25/10/2012) Tribunnews.com. 2012. Penjualan Indocement tumbuh tertinggi. (online). http://m.tribunnews.com/2012/07/22/penjualan-indocement-tumbuh-tertinggi (diakses 27/10/2012) Wordpress.com. 2010. Indocement menjadi produsen utama produk semen berkualitas sejak 1975. (online). https://lokergua.wordpress.com/2012/05/09/ (diakses 27/10/2012) Okezone.com. 2011. Pangsa Pasar Indocement naik menjadi 30,9%. (online). http://economy.okezone.com/read/2011/03/18/278/436401/pangsa-pasar-indocement-naik-jadi-30-9 (diakses 27/12/2012) Blogspot.com. 2010. Analisa beta dan BCG Matrix. (online). http://financial-queens.blogspot.com/2010/11/analisa-beta-dan-bcg-matrix.html (diakses 29/12/2012) www.yahoo.finance.com Annual Report PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (tahun 2007-2011) Annual Report PT. Holcim Indonesia Tbk ( tahun 2011).